DOMPU, PersIndoNews – Bupati Dompu H. Kader Jaelani menyebut adanya defisit anggaran senilai kurang lebih Rp.58,430 Milyar pada Rancangan anggaran pendapatan dan belanja daerah perubahan (APBD) kabupaten Dompu tahun 2022.
Katanya defisit ini terjadi akibat tidak imbangnya belanja daerah dengan total pendapatan daerah. Disebutkan bahwa, besarnya belanja direncanakan senilai Rp.1,214 triliun sementara besarnya total pendapatan daerah hanya Rp.1,156 triliun.
“Kendati mengalami defisit, rancangan perubahan APBD 2022 ini dapat ditutupi dengan pembiayaan netto sebesar Rp.58,430 M”, ungkap Bupati Dompu, H Kader Jaelani, Senin 19/09/2022 saat penyampaian nota keuangan rancangan APBDP tahun 2022 di rapat paripurna Dewan yang dipimpin Ketua DPRD Dompu, Andi Bachtiar, A.Md.Par didampingi wakil Ketua, Jamaluddin, S.Sos.
Bupati Dompu dalam pidato tersebut menyampaikan, pendapatan daerah kini direncanakan sebesar Rp.1,156 triliun atau naik Rp.43,205 M dari total pendapatan daerah sebelum perubahan APBD sebesar Rp.1,112 triliun. Kenaikan ini berasal dari kenaikan pada Pendapatan Asli Daerah (PAD) menjadi Rp.108,212 M dan pendapatan dari dana transfer diproyeksi menjadi Rp.1,021 triliun.
Tapi lain-lain pendapatan daerah yang sah justru mengalami penurunan menjadi Rp.26,822 M. “Penurunan lain-lain pendapatan daerah yang sah ini disebabkan karena pengurangan dana kapitasi maupun dana non kapitasi,” ungkapnya.
Pada belanja daerah direncanakan sebesar Rp.1,214 triliun. Angka ini naik sebesar Rp.73,617 M atau 6,45 persen dari total belanja daerah sebelum perubahan APBD sebesar Rp.1,140 triliun. Kenaikan belanja ini terjadi pada belanja operasi dialokasikan sebesar Rp.868,025 M atau mengalami peningkatan sebesar Rp.57,548 M atau 7,10 persen dari belanja operasi pada APBD awal tahun anggaran 2022 yaitu sebesar Rp.810,476 M.
Peningkatan belanja operasi ini disebabkan adanya penambahan belanja untuk pelaksanaan program kegiatan pemerintah pusat terkait pemulihan ekonomi pasca pandemic Covid-19, program bantuan sosial dari dampak inflasi kenaikan harga BBM, program persiapan untuk perlombaan Pekan Olahraga Provinsi NTB yang akan digelar di Mataram pada Februari 2023 mendatang, serta penambahan belanja operasional pada seluruh OPD.
Belanja modal pada perubahan APBD tahun 2022 ini dialokasikan sebesar Rp.216,581 M atau mengalami peningkatan sebesar Rp.22,110 M atau 11,37 persen dari belanja modal pada APBD awal tahun 2022. Yaitu sebesar Rp.194,470 M. Peningkatan belanja modal ini disebabkan adanya penambahan belanja untuk pelaksanaan program unggulan pemerintah daerah terkait dengan penyediaan air bersih, pembangunan jembatan penghubung Karijawa – Kandai Satu, pengaspalan jalan kabupaten, peningkatan prasarana fasilitas kesehatan, serta penambahan belanja lainnya terkait dengan penunjang pelaksanaan kegiatan tupoksi masing-masing SKPD.
Tapi pada belanja tidak terduga mengalami penurunan dari Rp.10,5 M menjadi Rp.2,5 M. Pengurangan alokasi anggaran ini disesuaikan dengan realisasi dan prognosis sampai akhir tahun 2022. Sementara belanja transfer mengalami peningkatan menjadi Rp.127,492 M. Peningkatan sebesar Rp.1,958 M atau 1,56 persen ini disebabkan penyesuaian dari transfer dana Desa oleh pemerintah pusat.
Sementara untuk penerimaan pembiayaan daerah pada rencana perubahan APBD 2022 ini sebesar Rp.71,738 M. Angka ini naik sebesar Rp.43,719 M dari penerimaan pembiayaan daerah sebelum perubahan. Kenaikan ini berasal dari sisa lebih perhitungan anggaran tahun sebelumnya sesuai hasil audit BPK RI perwakilan NTB.
Sedangkan pengeluaran pembiayaan direncanakan sebesar Rp.13,308 M. Pengeluaran ini tidak direncanakan pada APBD awal 2022. Penambahan pengeluaran pembiayaan disebabkan oleh penyertaan modal pemerintah kabupaten Dompu pada PT. Bank NTB Syariah tahun buku 2022. “Sehingga pembiayaan netto perubahan APBD tahun 2022 adalah sebesar Rp.58,430 M,” kata H Kader Jaelani. Pembiayaan netto ini menutupi defisit, sehingga rencana perubahan APBD 2022 menjadi imbang. (Lis/ad)