DOMPU – Mencegah terjadinya kasus demam berdarah dangue (DBD) akibat serangan nyamuk pembawa vektor, Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu melakukan fogging atau pengasapan di wilayah-wilayah yang terdeteksi bisa tumbuh kembang nyamuk yang dapat menularkan penyakit melalui gigitannya yakni, nyamuk Aedes, Anopheles, dan Culex.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu, Omiyati Fatimas S.Sos, Ph.D, kepada wartawan menyebutkan, fogging ini adalah tindakan pengasapan untuk membunuh nyamuk pembawa vektor atau yang menularkan penyakit DBD.
Agar tepat sasaran maka fogging dilakukan di dua waktu yang bereda yakni di pagi hari dan di sore hari. Katanya, pagi yakni sekitar pukul 07.30 hingga pukul 09.00 dan sore sekitar pukul 15.30 sampan dengan 18.30. “ini adalah waktu yang tepat untuk fogging, karena nyamuk aedes aegypti betina menggigit atau menghisap darah manusia pada sekitar waktu tersebut” terang Omiyati.
Menurut Kepala Dikes Dompu, Fogging ini dilakukan khusus untuk mencegah terjadinya perkembangbiakan nyamuk Aedes, Anopheles, dan Culex di beberapa wilayah terdampak banjir yanks, di Kelurahan Bali, Bada, Potu, Karijawa, Simpasai, Kandai II, Montabaru, Desa Mbawi, Dorebara, Bakajaya dan Wawonduru.
Disebutkan bahwa, fogging bukanlah tindakan maksimal untuk mencegah warga terhindar dari gigitan nyamuk pembawa vektor, langkah yang paling tepat adalah penerapan 3 M Plus yaitu, Menguras, mengosongkan atau membersihkan tempat-tempat yang berpotensi menjadi sarang nyamuk, seperti bak mandi, ember air, dan tempat penampungan air minum. Menutup, menutup rapat-rapat tempat-tempat penampungan air yang digunakan sehari-hari. Mendaur ulang, mengolah barang-barang bekas yang masih bisa digunakan lagi atau diolah sebagai bahan baku industri.
“Kami tetap menghimbau dan menganjurkan kepada seluruh masyarakat untuk rutin dan berkelanjutan dan bersama-sama membiasakan pencegahan DBD dengan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) melalui aksi 3M Plus,” jelas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu. (Idin/ad)