DOMPU – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang ditularkan oleh gigitan nyamuk bernama Aedes aegypti, merupakan salah satu isu kesehatan masyarakat di Kabupaten Dompu. Pasalnya, kasus DBD sudah menelan banyak korban bahkan dilaporkan ada dua orang yang meninggal dunia.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu, Omiyati Fatimah S.Sos, Ph.D., yang dikonfirmasi wartawan melalui Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL), Hj. Maria Ulfah, SST.,M.Kes, menjelaskan bahwa, kasus DBD di Kabupaten Dompu trendnya cenderung meningkat dibanding tahun sebelumnya (2024), sampai dengan tanggal 30 januari 2025 terkonfirmasi ada 72 kasus DBD.
“Adapun yang meninggal juga terkonfirmasi 2 orang yakni dari wilayah kerja Puskesmas Calabai dan Puskesmas Ranggo. Korban ini meninggal setelah mendapatkan perawatan medis di Puskesmas,” jelasnya.
Untuk mencegah kian meningkatnya kasus penyebaran DBD ini, Dinas Kesehatan sudah melakukan survey jentik dan menghitung angka bebas jentik (ABJ) sebagai langkah pengendalian terhadap jentik untuk terwujudnya Kesehatan lingkungan.
“Juga dilakukan sosialisasi PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) melalui aksi 3M Plus, abatesasi dan larvasidasi yakni, menaburkan bubuk larvasida (abate) pada bak penampungan air untuk membunuh jentik nyamuk,” terang Hj. Maria Ulfa.
Dia mengakui ada kecenderungan kasus DBD yang kian meningkat karena hingga 30 Januari sudah terkonfirmasi 72 kasusyang tersebar di delapan kecamatan di Kabupaten Dompu. “angka tertinggi kasusnya di Kecamatan Woja dan Kecamatan Dompu,” sebut Ulfa. (Idin/ad)