DOMPU, PERSINDONEWS.COM – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Dompu terus berupaya melakukan pengembangan ternak sapi melalui proses Sistem kawin suntik atau inseminasi buatan (IB), karena dinilai memberi keuntungan secara finansial bagi para petani peternak.
Muhammad Abduh SE, M.Si, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatahn Hewan (Dinakeswan) Kabupaten Dompu, yang dikonfirmasi wartawan melalui Kepala Bidang (Kabid) Budidaya dan Pengembangan Ternak, Sukaemi S.Pt, menjelaskan, dalam rangka meningkatkan populasi ternak yang berkwalitas secara ekonomis, setiap tahun Pemkab tetap melakukan sistem kawin suntik terhadap ternak sapi milik masyarakat. “Tujuannya adalah untuk menghasilkan perubahan genetik ternak sapi yang berkualitas secara ekonomis,” ujarnya.
Sebagaimana data kegiatan inseminasi buatan di Disnakeswan Kabupaten Dompu disebutkan bahwa sepanjang tahun 2022, program pengembangan ternak berkwalitas dengan cara IB ini telah dilakukan sebanyak 7000 dosis dan 27.000 dosis dilakukan di sepanjang tahun 2023. “Kami masih akan melakukan program suntikan IB di tahun 2024, dengan harapan terus berkembangnya ternak sapi yang berkwalitas,” tegas Sukaemi.
Menurut Kabid Budidaya dan Pengembangan Ternak ini bahwa jumlah persentasi kelahiran dari program IB di petani paternak, masih kurang dari 40 persen. Kendati demikian lanjutnya, pihak Disnakeswan sudah memberi pengaruh yang baik kepada para petani paternak tentang bagaimana menjadi peternak yang produktif dengan mengikuti perkembangan dunia usaha peternakan berbasis teknologi.
Dalam rangka pengembangan ternak sistem kawin suntik ini, Disnakeswan Kabupaten Dompu memiliki puluhan tenaga inseminator bersertifikat dan handal yang terse bar di seluruh kecamatan pada Tahun 2023 sebanyak 43 orang, yg aktif sekitar 34 orang tersebar di semua kecamatan.
Untuk mewujudkan program JARA PASAKA (Jagung Porang Padi Sapi dan Ikan) yang digaungkan Bupati H. Kader Jaelani dan Wakil Bupati H. Syahrul Parsan (AKJ – SYAH), sistem kawin suntik ternak sapi masyarakat peternak ini masih akan dikembangkan di tahun 2024 dengan target 35.000 dosis.
“Sumber bibit (straw) s IB dan N2 cair serta insentif bagi petugas inseminator bersumber didapat dari dukungan dana pusat melalui DPA (Daftar Pelaksanaan Anggaran) Balai Inseminasi Buatan Daerah provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB),” terang Kabid Budidaya dan Pengembangan Ternak, Disnakeswan Dompu. (Idin/ad)