DOMPU, PersIndoNews.Com – Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Dompu, Muhammad Abduh, SE., M. Si menyebut bahwa kebiasaan beternak masyarkat Dompu masih terikat sistem pemeliharaan dengan cara ekstensif, yang melepas bebas ternaknya tanpa mendapatkan perlakuan apapun dari pemiliknya, dan hanya memastikan keberadaan ternaknya dalam kurung waktu satu bulan atau bahkan lebih.
“iya peternak kita di Dompu yang memelihara ternak mereka dengan sistem tradisional atau ekstensif, jumlahnya masih cukup tinggi sedangkan yang memelihara dengan cara dikandangkan ya masih sedikit,” jelasnya.
Pemerintah terus mengedukasi para peternak di Dompu agar tidak melepas ternak mereka secara liar dan memelihara dengan cara mengkadangkannya. Sehingga diberikan bimbingan teknis (Bimtek) tentang pengolahan pakan dengan sistem fermentasi guna dijadikan pakan alternatif. “limbah pertanian kita berlimpah dan bisa diolah jadi pakan ternak seperti, limbah jagung, padi maupun limbah kedelai,” ungkap Kepala Disnakeswan Dompu.
Hal lain yang tengah dilakukan oleh Pemkab Dompu melalui Disnak Keswan lanjut Muhammad Abduh adalah, program 1000 kandang jepit. Tujuan utamanya adalah untuk merubah pola pikir peternak di Dompu agar tidak lagi melepas ternak mereka secara liar. “kita ingin agar peternak ini memelihara ternaknya dengan sistem penggemukan,” sebutnya.
“Kalau sudah menggunakan kandang jepit, setidaknya akan memudahkan dalam pemberian vaksinasi maupun saat hendak dilakukan inseminasi buatan (IB),” tambah Abduh. (Idin/ad)