DOMPU – Kasus serangan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) selalu mencuat di setiap peralihan musim hujan ke musim kemarau. Penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang disebar oleh nyamuk Aedes Aegepti ini ditandai oleh gejala khas seperti demam tinggi tanpa disertai gejala lainnya, seperti batuk, pilek, ataupun sesak napas.
Hj. Maria Ulfa SST. M.KES, Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu, menjelaskan bahwa, beberapa korban mengeluhkan adanya demam yang tinggi hingga 40 dercajat celcius, gejala nyeri di belakang bola mata, sakit kepala, nyeri sendi, nyeri perut dan turunnya nafsu makan hingga munculnya bercak merah pada kulit atau perdarahan bahkan ada yang mengalami pendarahan pada gusi dan hidung. “Meski demikian, biasanya bercak merah pada kulit belum terlihat pada hari-hari awal,” jelasnya.
Setelah memasuki hari ke 4 atau hari ke 5, demam biasanya cenderung turun. Nah, di sinilah penderita mulai memasuki fase kritis. Kebanyakan orang tua tidak mewaspadai fase ini ketika demam turun. Banyak yang mengira anak yang terkena DBD sudah mulai sembuh.
“Padahal, pada fase ini risiko terjadinya syok jauh lebih besar. Selain itu, dapat terjadi pula penurunan trombosit lebih jauh yang ditandai dengan perdarahan, seperti mimisan, gusi berdarah atau timbul bintik-bintik merah pada kulit yang spontan,” jelas Ulfa.
Pada fase kritis terjadi perembesan plasma darah sehingga terjadi peningkatan kekentalan darah atau hematokrit. Ini adalah hal yang penting diwaspadai. Pada fase ini, si kecil perlu banyak cairan dengan banyak minum atau pemberian cairan infus.
Jika kebutuhan cairan tidak tercukupi, risiko si kecil mengalami syok yang dapat membahayakan jiwa akan meningkat. Apalagi jika syok tidak teratasi dalam waktu cepat, kemungkinan akan terjadi komplikasi perdarahan hebat yang akan sulit diatasi.
Perdarahan bukan hanya disebabkan jumlah trombosit yang sangat menurun, tetapi juga disebabkan gangguan fungsi pembekuan darah. Risiko lain yang dapat terjadi pada fase kritis ini, yaitu gangguan kesadaran, gangguan fungsi ginjal, serta gangguan fungsi hati dan organ lainnya.
Kondisi ini dapat terjadi pada kurang lebih 30 persen kasus dengue berat. Pada umumnya, kasus DBD yang ditangani dengan kecukupan cairan dengan baik akan terhindar dari kemungkinan terjadinya komplikasi yang berat. Inilah pentingnya perawatan di rumah sakit.
Fase ketiga adalah fase pemulihan atau penyembuhan, yang biasanya terjadi pada hari ke 6-7. Pada fase ini demam sudah mulai turun, kondisi tubuh pun perlahan membaik. Untuk mempercepat pemulihan si kecil, pilih asupan nutrisi yang baik untuk meningkatkan daya tahan tubuh, termasuk kadar trombosit. (ad*)