• Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Pemasangan Iklan
  • Contact Us
  • Peraturan Perusahaan
  • Tentang PersIndoNews
  • Login
PersIndoNews
  • Beranda
  • Bisnis
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Politik
  • Kriminal
  • Pemerintah
  • Pendidikan
  • Pembangunan
  • Investigasi
  • Lainnya
    • Nusantara
    • Pariwisata
    • Sosial Budaya
    • Teknologi
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Bisnis
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Politik
  • Kriminal
  • Pemerintah
  • Pendidikan
  • Pembangunan
  • Investigasi
  • Lainnya
    • Nusantara
    • Pariwisata
    • Sosial Budaya
    • Teknologi
No Result
View All Result
PersIndoNews
No Result
View All Result
Home Ekonomi

Pernah Mengkritisi BLT, Presiden Jokowi Dikritisi

admin by admin
8 April 2022
in Ekonomi
0
Pernah Mengkritisi BLT, Presiden Jokowi Dikritisi

Presiden Joko Widodo (Jokowi)/Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden/Muchlis Jr

0
SHARES
13
VIEWS
Bagikan di WhatsAppBagikan di Facebook

JAKARTA, PersIndoNews – Kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelontorkan sederet bantuan langsung tunai (BLT) jadi buah bibir. Pasalnya, sewaktu menjadi Gubernur DKI Jakarta, Jokowi pernah mengkritisi dan menyatakan ketidaksetujuannya terhadap program bantuan tunai kepada masyarakat yang kala itu dilakukan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Menurut Deputi Badan Pemenangan Pemilu PD Kamhar Lakumani, Jokowi pernah menolak pemberian BLT yang diinisiasi SBY. Dia menilai kritik dan penolakan itu sebagai langkah pencitraan Jokowi di masa lalu.

BERITA TERKAIT

PT Eka Rangga Pratama Ikut Tekan Pengangguran di Dompu

Ekspor NTB Meningkat 115,10 Persen

Inilah Bukti Perjuangan AKJ – SYAH Terkait Harga Jagung di Dompu

“Ini hanya menegaskan bahwa sejatinya beliau tak mengerti apa yang dikomentarinya. Apalagi saat itu (menjabat Gubernur DKI) sedang getol-getolnya pencitraan yang dilakukannya untuk menuju kursi presiden,” kata Kamhar kepada wartawan, Selasa (5/4/2022).

Pada masa lalu, Jokowi memang pernah tak sepaham dengan pemberian BLT yang diberikan Presiden SBY pada 2013. Dalam catatan detikcom, kala itu pemerintah SBY sedang merencanakan pemberian Balsem alias Bantuan Langsung Sementara Masyarakat. Bantuan diberikan sebagai kompensasi kenaikan BBM kala itu.

Secara pribadi, Jokowi yang kala itu menjadi Gubernur DKI Jakarta tak setuju dengan program Balsem sebagai kompensasi kenaikan BBM. Daripada bantuan langsung dia lebih setuju bila bantuan diberikan untuk usaha produktif rakyat.

“Saya dari dulu emang nggak senang bantuan tunai. Kalau bisa bantuan itu diberikan buat usaha-usaha produktif. Usaha-usaha kecil, usaha-usaha rumah tangga yang produktif, itu lebih baik,” kata Jokowi di Balaikota, Jakarta Pusat, Senin (17/6/2013) silam.

“Dari dulu saya nggak setuju BLT, yang Balsem ini juga, semuanya,” terangnya.

Soal program bantuan langsung, Jokowi menilai kebijakan itu kurang tepat. Pasalnya, bantuan langsung hanya memberikan pendidikan tidak baik bagi masyarakat. Menurutnya masyarakat bisa jadi manja dengan bantuan pemerintah.

“Seharusnya, tidak diberikan dalam bentuk Balsem seperti ini, diberikan uang, memberikan cash sehingga memberikan pendidikan yang tidak baik untuk masyarakat,” tegas Jokowi.

Jokowi Telan Ludah Sendiri?

Menurut Pengamat Kebijakan Publik, Trubus Rahadiansyah memang wajar saja bila Jokowi saat ini memberikan BLT meskipun pernah mengkritiknya.

Bukan masalah menelan ludah sendiri, Trubus menilai pemberian BLT saat ini justru jadi kebutuhan. Namun, catatannya penyaluran BLT Jokowi seharusnya bisa lebih baik tata kelolanya dibandingkan yang dilakukan SBY.

“Iya wajar saja memang menggelontorkan BLT ini kan sekarang jadi kebutuhan, cuma seharusnya ada perbaikan tata kelolanya,” ungkap Trubus, Kamis (7/4/2022).

Dia mengatakan dinamika politik seperti ini memang wajar terjadi. Yang perlu digarisbawahi adalah seberapa penting pemberian BLT kepada masyarakat saat ini. Kalau melihat situasi dan kondisinya, Trubus mengatakan masyarakat memang butuh BLT.

“Ini memang ada perdebatan politik artinya kebijakan Pak SBY justru di-copy paste sama pak Jokowi. Itulah dinamika politik, persoalannya adalah di sisi lapangan banyak yang berubah, situasi kondisinya, cara penyalurannya,” papar Trubus.

Di sisi lain, Ekonom dan Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira berpendapat BLT hanya dapat diberikan saat ada tekanan ekonomi yang memberatkan masyarakat. Hal itu dilakukan bertujuan untuk mendorong daya beli.

Maka dari itu apabila kondisi daya beli masyarakat turun, misalnya didorong oleh pandemi COVID-19, BLT bisa jadi jalan keluar.

“Pemberian BLT harus ada konteksnya, konteksnya adalah ketika terjadi tekanan ekonomi yang berat. BLT ini fungsinya mendorong daya beli,” ungkap Bhima.

Berkaca pada pernyataan Jokowi pada 2013 soal bantuan produktif, Bhima justru menilai pemberian bantuan seperti itu justru tak akan memberikan penyelesaian bila kondisi ekonomi memang menekan daya beli masyarakat. Bila kondisi ekonomi sudah mulai normal dan pulih, bantuan produktif baru bisa tepat diberikan.

“Bila diberikan bantuan produktif saat daya beli turun justru nggak ada penyelesaian. Ketika mulai normal baru diberikan bantuan dan pembiayaan produktif UMKM. Ini untuk tujuan penciptaan kerja lebih luas,” papar Bhima.

Maka dari itu apabila kondisi daya beli masyarakat turun, misalnya didorong oleh pandemi COVID-19, BLT bisa jadi jalan keluar.

“Pemberian BLT harus ada konteksnya, konteksnya adalah ketika terjadi tekanan ekonomi yang berat. BLT ini fungsinya mendorong daya beli,” ungkap Bhima.

Berkaca pada pernyataan Jokowi pada 2013 soal bantuan produktif, Bhima justru menilai pemberian bantuan seperti itu justru tak akan memberikan penyelesaian bila kondisi ekonomi memang menekan daya beli masyarakat. Bila kondisi ekonomi sudah mulai normal dan pulih, bantuan produktif baru bisa tepat diberikan.

“Bila diberikan bantuan produktif saat daya beli turun justru nggak ada penyelesaian. Ketika mulai normal baru diberikan bantuan dan pembiayaan produktif UMKM. Ini untuk tujuan penciptaan kerja lebih luas,” papar Bhima.

BLT Bisa Bikin Masyarakat Manja

Meski tak menyalahkan sikap Jokowi menggelontorkan BLT, Trubus mengingatkan BLT rawan membuat masyarakat jadi ketergantungan dengan bantuan pemerintah.

Apalagi kalau setiap ada masalah ekonomi dan berpotensi menekan masyarakat, pemerintah mengambil jalan pintas memberikan BLT. Masyarakat pun jadi manja dan mengharapkan BLT untuk semua masalah.

“Iya memang ada hal yang tidak mendidik, masyarakat jadi manja. Ada persoalan edukasi. Takutnya masyarakat apa-apa jadi BLT, beras jadi BLT, minyak BLT, kedelai BLT. Kebanyakan BLT nggak bagus juga,” kata Trubus.

Sebagai langkah jangka pendek, menurut Trubus BLT memang bisa jadi solusi. Namun, dia menilai pemerintah tetap harus mencari cara lain untuk memperbaiki ekonomi masyarakat.

“Untuk jangka pendek boleh lah, tapi jangka menengah dan panjang ini nggak bisa, nggak tepat. Nggak selamanya BLT terus,” ungkap Trubus.

Dalam menghadapi inflasi misalnya, kenaikan harga di tengah masyarakat bisa saja ditanggulangi dengan intervensi pasar. Atau kalau perlu ada perbaikan tata kelola di pasar sehingga harga-harga bisa terjangkau.

“Harus ada formula baru, tata kelola pasar misalnya diubah. Harus ada skenario yang dilakukan agar harga-harga terjangkau dan ekonomi juga stabil,” ungkap Trubus.

Sepaham dengan Trubus, Bhima menilai BLT tak bisa berdiri sendiri. BLT juga cuma kebijakan yang bisa mengatasi masalah dalam jangka pendek.

Bhima menilai masalah perekonomian yang memicu pemberian BLT harus tetap diselesaikan pemerintah. Misalnya, ada kenaikan barang yang signifikan di tengah masyarakat maka hal itu harus diselesaikan juga.

Misalnya saja masalah kenaikan harga minyak goreng, pemerintah memberikan BLT minyak goreng. Namun, bukan berarti setelah pemberian BLT masalah selesai, pemerintah menurut Bhima harus menyelesaikan masalah pada tata niaga minyak goreng sampai ke akarnya.

“Kalau mau efektif BLT nggak bisa berdiri sendirian, akar masalah kenaikan harga juga harus diselesaikan pemerintah,” jelas Bhima. (detik.com)

Previous Post

Kemah PIRN Akan Digelar di Gili Trawangan NTB

Next Post

Selain Booster, Beberapa Syarat Wajib Mudik Naik Pesawat

admin

admin

Related Posts

PT Eka Rangga Pratama Ikut Tekan Pengangguran di Dompu
Ekonomi

PT Eka Rangga Pratama Ikut Tekan Pengangguran di Dompu

8 Desember 2024
Ekspor  NTB Meningkat 115,10 Persen
Ekonomi

Ekspor NTB Meningkat 115,10 Persen

17 September 2024
Inilah Bukti Perjuangan AKJ – SYAH Terkait Harga Jagung di Dompu
Ekonomi

Inilah Bukti Perjuangan AKJ – SYAH Terkait Harga Jagung di Dompu

12 Juni 2024
Capaian PAD Disnakeswan Dompu 2024 Akan Lampaui Target
Ekonomi

Capaian PAD Disnakeswan Dompu 2024 Akan Lampaui Target

25 April 2024
Disnakeswan Edukasi Peternak Maksimalkan Pemanfaatan Limbah Pertanian
Ekonomi

Disnakeswan Edukasi Peternak Maksimalkan Pemanfaatan Limbah Pertanian

25 April 2024
Sapi 4 Ekor Hadiah Utama Kontes Ternak di Dompu
Ekonomi

Sapi 4 Ekor Hadiah Utama Kontes Ternak di Dompu

24 April 2024
Next Post
Selain Booster, Beberapa Syarat Wajib Mudik Naik Pesawat

Selain Booster, Beberapa Syarat Wajib Mudik Naik Pesawat

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BERITA TERBARU

Ramadhan Berbagi, PT STM Backup PWI Dompu Santuni 100 Anak Yatim dan Duafa

Ramadhan Berbagi, PT STM Backup PWI Dompu Santuni 100 Anak Yatim dan Duafa

22 Maret 2025
Lagi Warga Desa Ranggo Positif Terserang DBD

Lagi Warga Desa Ranggo Positif Terserang DBD

23 Februari 2025
Hari kedua, Operasi Mata Katarak di Dompu Masih Berjalan

Hari kedua, Operasi Mata Katarak di Dompu Masih Berjalan

22 Februari 2025
Dikes dan RSUD Dompu Gandeng RS Mata NTB Laksanakan Operasi Katarak

Dikes dan RSUD Dompu Gandeng RS Mata NTB Laksanakan Operasi Katarak

20 Februari 2025
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Pemasangan Iklan
  • Contact Us
  • Peraturan Perusahaan
  • Tentang PersIndoNews

© 2022 - PersIndoNews - Developed by Tokoweb.co

  • Beranda
  • Bisnis
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Politik
  • Kriminal
  • Pemerintah
  • Pendidikan
  • Pembangunan
  • Investigasi
  • Lainnya
    • Nusantara
    • Pariwisata
    • Sosial Budaya
    • Teknologi

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
0
SHARES
900
VIEWS