DOMPU, PersIndoNews – Perusahaan Perkebunan Tebu PT Sukses Mantap Sejahtera (SMS) yang melakukan pengembangan budidaya tebu di Kecamatan Pekat Kabupaten Dompu Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), terus mengedukasi warga setempat agar mau menanam tebu. Pasalnya, hasil produksi tebu jauh lebih menjanjikan ketimbang komoditi lainnya.
Dalam sebuah moment silaturrahmi dengan sejumlah wartawan di Dompu Senin 26/09/2022, Muhammad Haryanto, Media & External Relations Dept Head PT SMS mengaku bahwa, di setiap moment pihak perusahaan terus mengajak masyarakat untuk menanam tebu. Sebab perusahaan menghendaki agar panen tebu bisa lebih meluas sehingga produksi gula akan semakin besar yang tentu saja meningkatnya kesejahteraan masyarakat setempat pun dapat diwujudkan.
“Apabila dibanding dengan hasil dari menanam jagung, saya kira harga dari produksi tebu akan jauh lebih menguntungkan. Lahan seluas 1 hektar are (Ha) dapat menghasilkan tebu sebanyak 70 – 90 ton. Nanamnya sekali panennya bisa berkali kali”, terangnya.
Pria yang juga namanya ditulis Muhary Wahyu Nurba ini menegaskan bahwa, menanam tebu hanya dilakukan satu kali dalam lima tahun, karena setelah panen pertama, petani hanya tinggal merawat tunasnya. Demikian pula di tahun berikut hingga tahun ke empat, menunggu panen saja. Pada tahun ke lima baru dilakukan penanaman ulang”, jelasnya.
Menurutnya, perusahaan menargetkan agar lahan penanaman tebu bisa diperluas hingga angka 10 ha sampai 15 ha. Hal itu bisa direalisasikan setelah semua warga melihat keberhasilan tetangga mereka yang tanam tebu. Dengan luas areal yang ada sekarang, produksi gula di PT SMS sejak tahun 2021 mencapai angka 118 ribu ton dan pada tahun 2022 ditargetkan untuk memproduksi sekitar 220 Ribu Ton gula.
Lanjut Muhary, luas keseluruhan areal perkebunan yang menjadi hak guna usaha (HGU) PT SMS yakni lebih kurang 5.500 ha. Karena sebagian diakupasi warga sehinga yang berhasil ditanami tebu baru mencapai sekitar tiga ribu hektar are. “Kami perusahaan tidak lagi mempersoalkan lahan HGU yang mereka kuasai, karena tidak mungkin kami gulung lahan itu untuk dibawa ke Jakarta, tapi kami mengharapkan agar warga ini mau menanam tebu di lahan tersebut, jangan nanam yang lain”, tegasnya
Katanya, tebu yang dipanen saat ini selain dari lahan kebun HGU seluas 3000 ha, juga dipanen dari kebun rakyat yang menjadi mitra PT SMS seluas kurang lebih 3.000 ha. Mengingat luas areal di Kecamatan Pekat masih sangat potensial, PT SMS memperkirakan akan ada lahan warga seluas lebih dari 12 ribu ha yang bisa digunakan untuk penanaman tebu.
PT SMS urai Muhary, saat ini memperkerjakan sedikitnya 468 tenaga kerja yang didominasi oleh warga Kabupaten Dompu sebanyak 333 orang. Sedangkan tenaga kerja dari luar NTB sebanyak 52 orang, dari Kabupaten dan Kota Bima 58 orang sedangkan dari Sumbawa dan Lombok adanya hanya 25 orang. “Perusahaan mengutamakan tenaga kerja lokal. Ini tidak termasuk tenaga panen tebu”, tukasnya. (Rasya)