DOMPU – Penanganan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di wilayah Kabupaten Dompu pada dasarnya sudah terlaksana secara sistematis, dengan upaya promotif dan preventif yang oleh Puskesmas seperti pemberian edukasi, surveilans dan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) hingga pengasapan atau fogging di area yang dicurigai berkembangnya nyamuk penyebar DBD.
Pada rapat koordinasi penanggulangan kasus KLB DBD dan Sosialisasi Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) di ruang Rapat Bupati Dompu, Senin 10/02/2025, disebutkan bahwa upaya penanggulangan DBD harus dilakukan melalui upaya promotif dan preventif.
Kepala Dinas Kesehatan Dompu Hj. Omiyati Fatimah S.Sos., Ph.D., kepada wartawan usai rapat koordinasi tersebut menjelaskan bahwa, pelayanan kesehatan promotif merupakan upaya atau langkah pencegahan pertama yang dilakukan untuk meningkatkan Kesehatan masyarakat. “Pelayanan kesehatan promotif dilakukan melalui asupan gizi seimbang, olah raga teratur dan pemberian pendidikan atau edukasi terkait Kesehatan,” jelasnya.
Sedangkan pelayanan kesehatan preventif lanjut Omiyati, adalah berbagai tindakan untuk menghindari terjadinya masalah kesehatan spesifik mengancam di masa yang akan datang. “diantaranya adalah pemberian imunisasi atau vaksin, pemeriksaan kesehatan secara berkala, pemberian vitamin serta edukasi penyakit tertentu (HIV, kanker payudara, dll),” urainya.
Menurut Kepala Dinkes Dompu ini, fogging atau pengasapan di areal yang sudah terpapar DBD adalah menjadi keharusan, akan tetapi fogging bukanlah menjadi solusi utama dalam penanggulangan DBD. Karena lanjutnya, fogging itu hanya membunuh nyamuk dewasa dan tidak membunuh telur dan jentik nyamuk.
“telur dan jentik nyamuk yang tidak mati akan berkembang menjadi nyamuk dan dikhawatirkan nyamuk akan resisten dan ini akan menjadi masalah baru,” terangnya. (ad*)