Dompu, PersIndoNews – Warga Kabupaten Dompu atas nama Berliyanti Kasih (24) tahun yang menjadi pekerja migran Indonesia (PMI) atau tenaga kerja wanita (TKW) di Riyadh Araba Saudi, dikhabarkan mendapat perlakukan tidak manusiawi dari majikannya.
TKW yang diketahui Warga Kelurahan Dorotangga, Kecamatan Dompu Kabupaten Dompu Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) ini, konon hampir saban hari mendapat perlakuan kasar dari majikannya. Bahkan anak laki – laki majikannya ikut mengambil bagian untuk menyiksa Berliyanti.
Syamsurizal, ayah Berliyanti menceritakan, bahwa putrinya hampir setiap hari diperlakukan kasar oleh sang majikannya. “Selain itu, sang majikan juga tidak memberinya makan. Hanya dibolehkan makan tiga kali sepekan”, katanya Senin 29/08/2022.
Menurut sang ayah, terakhir komunikasi dengan putrinya melalui Video Call, Berliyanti memperlihatkan bekas luka akibat disetrika dań dipukuli pakai benda tumpul oleh majikannya. “Kami sangat khawatir akan kondisi putri kami”, ungkap Syamsurizal cemas.
Keberangkatan Berliyanti sebagai TKW di Arab Saudi ternyata tidak melalui proses yang legal. Katanya, Berliyanti berangkat berkat sponsor dari seseorang yang bernama Nurseha warga di Kecamatan Kempo. Berliyanti kemudian diperkenalkan ke seseorang bernama Imam, rekannya Nurseha yang menetap di Jakarta.
“sehingga semua kelengkapan yang dibutuhkan Berliyanti untuk berangkat ke Riyadh ditangani oleh Imam”, jelasnya seraya berharap agar anaknya bisa kembali ke tanah air terutama ke rumah.
Berliyanti ternyata berangkat ke negeri Saudi tidak sendirian, dengannya masih ada lagi sekitar lima orang bernasib sama. Lima orang ini khabarnya berhasil melarikan diri.
Menanggapi kasus yang dihadapi Berliyanti, Kepala Bidang Pelatihan dan Penempatan Kerja, Dinas Nakerstrans Kabupaten Dompu, Hafid Sirdaud mengaku sudah mendapatkan laporan akan hal tersebut. Pihaknya pun sudah mengajukan surat permohonan bantuan ke Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Kementerian Nakertrans RI.
“Surat itu sudah dikirimkan, mereka langsung respon dan langsung bergerak. Hanya saja sangat disayangkan karena kita tidak bisa menelusuri bukti visa yang Riyadh,” katanya.
Katanya, Pemerintah tetap akan menupayakan agar Berliyanti dapat dikembalikan ke keluarganya di Dompu. “Semoga proses penelusuran lokasi Berliyanti segera terdeteksi dan tidak ada kendala lain”, ungkapnya (Rasya)